
Mahasiswi Teknik Kimia Unimal Kembali Berlaga di Kompetisi Internasional PESIGUC 2025
Ayu dan Novitasari, dua mahasiswi berbakat dari Program Studi Teknik Kimia Universitas Malikussaleh, kembali menunjukkan kiprahnya di kancah nasional dan internasional. Setelah sukses meraih Juara I dalam ajang CHEERS Lomba Rancang Pabrik Nasional 2025 yang digelar di Universitas Riau, Pekanbaru, kini keduanya kembali siap berkompetisi dalam skala lebih besar: Process Simulation of Engineering Competition (PESIGUC) 2025 di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Dari Juara Nasional ke Ajang Internasional
Prestasi Ayu dan Novitasari di ajang CHEERS 2025 lalu menjadi bukti nyata kemampuan mereka dalam merancang pabrik kimia yang inovatif, efisien, dan berkelanjutan. Kemenangan itu tidak hanya mengharumkan nama Universitas Malikussaleh di tingkat nasional, tetapi juga menjadi bekal berharga untuk melangkah ke kompetisi internasional yang lebih menantang.
Di PESIGUC 2025, Ayu dan Novitasari akan bersaing dengan tim-tim terbaik dari berbagai universitas, membawa ide desain pabrik kimia berbasis hilirisasi kelapa sawit yang selaras dengan tema kompetisi:
“Crafting a Sustainable and High Value Process through Advancement of Aceh’s Crude Palm Oil.”
Tantangan Kompetisi PESIGUC 2025
Kompetisi internasional ini menuntut peserta untuk merancang pabrik kimia dengan pendekatan sains, teknologi, ekonomi, dan keberlanjutan. Para peserta diwajibkan menguasai perangkat lunak simulasi proses seperti Aspen Hysys dan Aspen Plus untuk menyajikan:
- Desain proses dan flow diagram yang efisien,
- Analisis ekonomi dan investasi pabrik,
- Pertimbangan keselamatan dan lingkungan,
- Serta solusi inovatif terhadap isu limbah sawit (POME) dan produk turunan CPO.
Tahapan lomba meliputi seleksi abstrak, pengumpulan proposal simulasi, dan babak grand final berupa presentasi di hadapan dewan juri internasional.
Membawa Semangat Unimal ke Panggung Dunia
Bagi Ayu dan Novitasari, kesempatan ini bukan hanya soal meraih prestasi, tetapi juga pembuktian bahwa mahasiswa Universitas Malikussaleh mampu bersaing dengan universitas ternama lain di dunia. Dengan pengalaman kemenangan sebelumnya serta dedikasi mereka dalam riset dan inovasi, keduanya optimis dapat memberikan hasil terbaik di ajang internasional ini.
Dalam kompetisi ini Ayu dan Novitasari membawa judul "Aceh Green Refinery Revolution: Produksi Gliserol Karbonat dari CPO dan CO₂ melalui Integrasi PLTG berbasis Limbah palm oil mill effluent (POME)".
Kiprah Ayu dan Novitasari diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi, mengembangkan ide kreatif, dan membawa nama baik Universitas Malikussaleh di kancah nasional maupun global.