Laboratorium Bio Energi

Profil Laboratorium Bio Energi

Laboratorium Bio Energi merupakan fasilitas riset dan praktikum terintegrasi yang fokus pada pengembangan, analisis, dan pengujian teknologi bioenergi serta material terkait. Laboratorium ini dirancang untuk mendukung kegiatan pendidikan, penelitian, dan inovasi di bidang energi terbarukan dengan memanfaatkan sumber daya biomassa dan konversi energi yang ramah lingkungan.

Daftar Alat Utama

  • Mesin pelet skala laboratorium: Digunakan untuk membuat pelet biomassa dalam skala kecil sebagai bahan bakar padat yang efisien.

  • Mesin pencacah: Berfungsi untuk memotong dan memperkecil ukuran bahan baku biomassa sebelum proses lanjut.

  • Mesin penggiling: Menghaluskan bahan biomassa menjadi partikel atau bubuk yang lebih uniform untuk proses selanjutnya.

  • Alat kiln skala laboratorium: Untuk proses karbonisasi atau pengeringan biomassa dalam pengujian laboratorium.

  • Panel surya: Mengkonversi energi matahari menjadi listrik, digunakan untuk eksperimen energi surya.

  • Parabolic Dish Reflector & Parabolic Trough Collectors: Alat kolektor energi surya berbasis reflektor untuk pemanasan dan pengujian sistem konversi energi matahari.

  • Alat uji pembakaran bahan: Menguji efisiensi dan sifat pembakaran berbagai bahan biomassa.

  • Timbangan analitik (500 gram & 3 kg): Menimbang bahan atau sampel secara presisi untuk kebutuhan riset.

  • Sieve set & sieve shaker: Memisahkan dan mengukur ukuran partikel biomassa atau hasil proses penggilingan.

  • Tube furnace: Digunakan untuk proses termal seperti pirolisis atau sintering di bawah kontrol suhu tinggi.

  • Kompor listrik & hotplate: Fasilitas pemanasan sampel atau material untuk preparasi dan pengujian laboratorium.

  • Reaktor gasifikasi: Untuk proses konversi biomassa menjadi gas sintetis sebagai sumber energi alternatif.

  • Metallography test: Pengujian karakteristik mikrostruktur material yang relevan dengan aplikasi energi.

Keunggulan Laboratorium

Laboratorium Bio Energi menyediakan berbagai alat lengkap sehingga mendukung penelitian dan praktikum yang komprehensif di bidang bioenergi. Mahasiswa, peneliti, dan inovator dapat melakukan proses mulai dari persiapan bahan baku, peletisasi, pengujian termal, hingga analisis material dan konversi energi terbarukan berbasis biomassa serta surya.

Fasilitas ini sangat relevan untuk pengembangan teknologi energi masa depan yang berkelanjutan, mendukung pembelajaran interdisiplin, dan menjadi pusat inovasi bioenergi di lingkungan akademik maupun industri.

Laboratorium Bio Energi siap mengakomodasi berbagai eksperimen dan pengujian untuk mendukung pengembangan energi alternatif di Indonesia.

Peralatan Laboratorium yang Tersedia

Image

Mesin Pelet

Mesin Pelet adalah alat yang digunakan untuk memampatkan bahan serbuk atau biomassa menjadi butiran padat (pelet) dengan ukuran dan bentuk seragam. Pelet ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar biomassa, pakan ternak, atau bahan lain yang membutuhkan bentuk padat dan pengendalian mudah.

  • Fungsi Mesin Pelet

    • Mengubah bahan berupa serbuk, serutan, atau limbah biomassa menjadi pelet padat yang mudah disimpan, diangkut, dan dibakar.

    • Meningkatkan kepadatan energi bahan sehingga lebih efisien untuk digunakan sebagai bahan bakar.

    • Mempermudah pengelolaan bahan bakar atau pakan karena bentuknya yang padat dan seragam.

    • Dalam pembuatan pakan ternak, pelet membantu mengurangi limbah dan memudahkan konsumsi pakan.

Image

Mesin Pencacah

Mesin pencacah adalah alat yang digunakan untuk memotong, mencacah, atau menghancurkan bahan berukuran besar menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah diolah atau diproses, khususnya bahan biomassa seperti kayu, rumput, atau sampah organik.

Fungsi Mesin Pencacah

  • Mempermudah pengolahan bahan baku biomassa dengan memotong menjadi ukuran kecil.

  • Mengurangi volume bahan sehingga lebih efisien dalam penyimpanan dan transportasi.

  • Menyiapkan bahan baku dengan ukuran seragam untuk proses selanjutnya seperti penggilingan, peletisasi, atau pembakaran.

  • Mengolah limbah pertanian, rumput, dan kayu menjadi produk yang bernilai atau siap diproses.

    Kegunaan Khusus di Laboratorium Bio Energi

    • Menghasilkan ukuran partikel yang cocok untuk bahan bakar pelet.

    • Mempermudah proses pengeringan dan penggilingan bahan biomassa.

    • Mendukung penelitian pengembangan bahan bakar biomassa dan teknologi energi terbarukan.

    • Mengolah sampel biomassa dalam jumlah terbatas secara efisien dan reproducible.

Image

Mesin Penggiling

Mesin penggiling adalah alat yang digunakan untuk menghancurkan atau menggiling bahan biomassa menjadi partikel halus dengan ukuran yang seragam. Ukuran partikel yang lebih kecil ini memudahkan proses pengolahan selanjutnya seperti peletisasi, pirolisis, atau fermentasi.

Fungsi Mesin Penggiling

  • Menghaluskan bahan baku biomassa menjadi serbuk atau partikel kecil untuk meningkatkan luas permukaan.

  • Mempermudah proses pencampuran bahan baku dengan bahan lain.

  • Mempercepat reaksi kimia atau proses pembakaran dengan bahan yang telah digiling halus.

  • Membantu dalam analisis dan pengujian materi biomassa dengan ukuran yang konsisten.

Kegunaan di Laboratorium Bio Energi

  • Menghaluskan biomassa untuk proses pembuatan pelet atau briket.

  • Menyiapkan sampel untuk analisis kimia dan fisika material biomassa.

  • Mempercepat proses pirolisis dan pembakaran dengan partikel yang lebih efisien.

  • Mendukung penelitian inovatif dalam pengelolaan dan konversi biomassa menjadi energi terbarukan.

Image

Kiln Skala Laboratorium

Kiln skala laboratorium adalah alat pemanas yang digunakan untuk melakukan proses pemanasan, kalsinasi, karbonisasi, pembakaran, atau pengolahan termal material dalam jumlah kecil secara terkontrol. Alat ini biasanya digunakan untuk riset, pengujian, dan pengembangan bahan, seperti biomassa, mineral, semen, dan material kimia.

Fungsi Kiln Skala Lab

  • Untuk memanaskan dan mengkalsinasi bahan pada suhu tinggi dengan kontrol presisi.

  • Melakukan proses karbonisasi biomassa menjadi biochar dengan pembakaran terkontrol.

  • Menghasilkan perubahan kimia fisik pada bahan melalui panas.

  • Digunakan untuk uji stabilitas termal, pengujian bahan, dan simulasi proses industri dalam skala kecil.

Kiln skala laboratorium seperti rotary kiln laboratorium biasanya memiliki suhu maksimum hingga 1300-1600°C, dengan pengaturan kecepatan putar tabung dan sudut kemiringan untuk kontrol proses yang optimal.

Image

Alat Uji Pembakaran Bahan

Alat uji pembakaran bahan digunakan untuk menguji karakteristik pembakaran berbagai jenis bahan seperti biomassa, briket, tekstil, maupun bahan bakar lainnya secara terkontrol di laboratorium. Pengujian ini penting untuk mengetahui nilai kalor, laju pembakaran, sifat mudah terbakar, dan efisiensi bahan bakar.

Fungsi Utama Alat

  • Menilai tingkat dan laju pembakaran bahan uji.

  • Mengukur suhu dan waktu pembakaran agar mengetahui efisiensi bahan.

  • Mengidentifikasi sifat mudah terbakar untuk kepatuhan standar keselamatan.

  • Mendukung pengembangan bahan bakar terbarukan yang ramah lingkungan.

  • Melakukan analisis residu sisa pembakaran seperti abu.

Aplikasi di Laboratorium Bio Energi

  • Evaluasi kualitas bahan bakar biomassa dan briket untuk skala riset.

  • Menentukan kelayakan bahan bakar dalam aplikasi energi terbarukan.

  • Memenuhi standar keselamatan bahan bakar sebelum diaplikasikan secara luas.

  • Memperkirakan nilai kalor dan sisa abu untuk pengembangan produk.

Pengujian pembakaran bahan ini sangat penting untuk memastikan bahan bakar biomassa yang dihasilkan berkualitas dan efisien serta aman digunakan. Beberapa alat bahkan mendukung pengujian standar internasional untuk kepastian mutu dan keamanan.

Image

Timbangan Analitik

Timbangan analitik adalah alat pengukur massa dengan tingkat akurasi dan presisi sangat tinggi, biasanya dapat mengukur hingga 0,1 mg (0,0001 gram). Alat ini digunakan untuk menimbang sampel yang sangat kecil dan membutuhkan ketelitian tinggi, seperti bahan kimia, biomassa, dan senyawa lainnya dalam laboratorium.

Fungsi Timbangan Analitik

  • Mengukur massa benda atau sampel dengan presisi tinggi.

  • Mendukung proses pengujian yang membutuhkan takaran bahan sangat akurat.

  • Sangat penting di laboratorium kimia, biologi, farmasi, dan penelitian material.

  • Memastikan konsistensi dan kualitas data eksperimen.

  • Digunakan untuk penimbangan bahan aktif dalam formulasi obat, penelitian, dan uji standar.

Spesifikasi Umum

  • Rentang pembacaan massa hingga 200-500 gram, tergantung model.

  • Resolusi pembacaan antara 0,0001 sampai 0,001 gram.

  • Biasanya dilengkapi dengan pelindung kaca di sekeliling tempat penimbangan untuk mencegah pengaruh angin atau debu.

  • Kalibrasi internal otomatis atau kalibrasi eksternal dengan penyesuaian manual.

  • Layar digital dengan tampilan angka jelas dan mudah dibaca.

  • Dilengkapi fitur minimisasi gangguan elektrostatik dan getaran.

Jenis Timbangan Analitik

  1. Timbangan Analitik Digital:

    • Paling umum digunakan saat ini.

    • Praktis dan cepat, hanya letakkan sampel pada piring timbangan dan hasil ditampilkan digital.

    • Biasanya memiliki fitur kalibrasi otomatis dan koneksi data.

  2. Timbangan Analitik Analog:

    • Menggunakan mekanisme penyeimbang manual.

    • Kurang presisi dan mulai tergantikan oleh timbangan digital.

Cara Penggunaan dan Perawatan

  • Pastikan timbangan ditempatkan di permukaan datar dan stabil.

  • Hindari angin dan getaran saat penimbangan dengan menggunakan pelindung.

  • Kalibrasi timbangan secara rutin untuk menjaga akurasi.

  • Gunakan alat penjepit atau sendok untuk menaruh sampel agar tidak menyentuh langsung piring timbangan.

  • Bersihkan piring timbangan secara berkala agar hasil penimbangan tetap akurat.

Manfaat di Laboratorium Bio Energi

  • Menimbang bahan baku biomassa dalam penelitian dan formulasi bahan bakar.

  • Mendukung pengukuran presisi untuk reaksi kimia dan analisis sampel.

  • Membantu penelitian dengan data kuantitatif yang valid dan dapat diandalkan.

Timbangan analitik merupakan salah satu instrumen penting dalam laboratorium dengan peran krusial dalam memastikan ketepatan dan kualitas hasil penelitian.

Related

Apa saja jenis timbangan analitik yang tersedia di pasar

Bagaimana cara memilih timbangan analitik yang tepat untuk lab

Apa perbedaan antara timbangan analitik digital dan analog

Berapa biaya rata-rata untuk timbangan analitik berkualitas tinggi

Bagaimana cara kalibrasi dan perawatan rutin timbangan analitik

Image

Sieve Shaker

Sieve shaker adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengayak sampel bahan padat menjadi partikel dengan ukuran berbeda berdasarkan lubang ayakan (mesh) tertentu. Alat ini memfasilitasi pemisahan partikel kasar dan halus secara otomatis dan efektif dengan bantuan getaran.

Fungsi Utama

  • Memisahkan partikel berdasarkan ukuran secara presisi.

  • Mempercepat proses pengayakan dibanding manual.

  • Menyediakan hasil ukuran partikel yang konsisten untuk analisis lebih lanjut.

  • Digunakan di laboratorium farmasi, industri, makanan, dan penelitian material.

Cara Kerja

  • Bahan sampel dimasukkan ke tumpukan ayakan dengan ukuran mesh berbeda.

  • Mesin menggerakkan tumpukan ayakan dengan getaran elektromagnetik atau mekanik.

  • Getaran memaksa partikel yang lebih kecil melewati lubang mesh ke ayakan bawah.

  • Partikel besar tertahan di ayakan atas.

  • Setelah waktu tertentu, partikel dipisahkan sesuai ukuran.

Manfaat di Laboratorium Bio Energi

  • Menentukan distribusi ukuran partikel biomassa untuk proses peletisasi atau analisis.

  • Mendukung homogenisasi bahan dengan ukuran seragam.

  • Membantu penelitian dalam optimasi bahan bakar dan pengolahan biomassa.

Sieve shaker meningkatkan efisiensi dan akurasi pengayakan bahan, sehingga sangat penting dalam proses karakterisasi material dan pengendalian kualitas di laboratorium.

Image

Tube Furnace

Tube furnace adalah alat laboratorium berupa tabung pemanas yang digunakan untuk melakukan proses termal pada material atau sampel dengan kontrol suhu yang presisi. Alat ini sering dipakai untuk proses penelitian, analisa, dan simulasi perlakuan panas di lingkungan laboratorium.

Fungsi Utama Tube Furnace

  • Memanaskan material pada suhu tinggi secara terkontrol dan konsisten.

  • Melakukan proses kalsinasi, sintering, pirolisis, dan perlakuan termal lain pada bahan.

  • Digunakan untuk uji termal, transformasi fisika dan kimia, serta pemurnian bahan.

  • Memungkinkan pemanasan dengan atmosfer khusus (misal gas inert) dengan memasang tabung tertutup.

Komponen Utama

  • Tabung Pemanas (Furnace Tube): Tempat meletakkan sampel yang didesain tahan suhu tinggi.

  • Elemen Pemanas: Biasanya menggunakan kawat nikel-krom atau bahan tahan panas lain mengelilingi tabung.

  • Kontrol Suhu: Termokopel dan sistem kontrol digital untuk mengatur dan memonitor suhu.

  • Isolasi Panas: Bahan isolator untuk menjaga efisiensi pemanasan dan mencegah panas keluar.

  • Sistem Pendingin dan Ventilasi: Untuk keamanan dan menjaga kestabilan suhu.

Prinsip Kerja

  • Sampel dimasukkan ke dalam tabung tahan panas.

  • Elemen pemanas memanaskan tabung hingga suhu yang ditetapkan.

  • Suhu dipantau dan dikontrol menggunakan sensor termokopel.

  • Setelah proses selesai, tabung didinginkan secara terkontrol.

  • Dapat dilakukan dalam atmosfer udara atau gas khusus jika diperlukan.

Aplikasi di Laboratorium Bio Energi

  • Proses pirolisis biomassa untuk menghasilkan biochar atau bahan bakar alternatif.

  • Studi transformasi material pada suhu tinggi.

  • Pengujian sifat termal bahan biomassa.

  • Simulasi proses industri dalam skala kecil.

Tube furnace di laboratorium biasanya memiliki rentang suhu hingga 1200-1600 °C dengan kontrol akurat, ideal untuk riset dan pengembangan material modern.

Image

Kompor Listrik Laboratorium

Kompor listrik adalah alat pemanas yang menggunakan energi listrik untuk menghasilkan panas yang digunakan dalam berbagai proses laboratorium seperti memanaskan cairan, memasak sampel, atau sebagai sumber panas sementara.

Fungsi Utama

  • Memanaskan bahan dengan suhu yang dapat diatur sesuai kebutuhan eksperimen.

  • Menyediakan sumber panas yang lebih bersih dan aman dibandingkan kompor berbahan bakar fosil.

  • Digunakan secara luas di laboratorium kimia, biologi, dan teknik untuk berbagai aplikasi riset dan praktikum.

Komponen Kompor Listrik

  1. Elemen Pemanas (Heating Element):

    • Komponen utama yang mengubah energi listrik menjadi panas melalui efek hambatan listrik.

    • Biasanya berupa kawat spiral dari logam tahan panas, seperti nikel-krom.

  2. Permukaan Memasak (Cooktop):

    • Tempat meletakkan wadah atau panci, terbuat dari logam atau keramik yang tahan panas.

  3. Pengontrol Suhu (Temperature Control):

    • Biasanya berupa kenop putar dengan beberapa tingkatan daya atau pengatur digital.

    • Mengatur intensitas panas sesuai kebutuhan pengguna.

  4. Lampu Indikator:

    • Menunjukkan saat elemen pemanas menyala untuk keamanan pengguna.

  5. Sistem Pengaman (Safety Features):

    • Auto shut-off dalam kondisi overheat.

    • Perlindungan dari korsleting atau gangguan arus listrik.

Cara Kerja

  • Saat dihidupkan, listrik dialirkan ke elemen pemanas.

  • Elemen pemanas menghasilkan panas yang diteruskan ke permukaan memasak.

  • Pengguna mengatur suhu dengan kenop pengontrol.

  • Panas dari permukaan memasak dipindahkan ke bahan yang dipanaskan secara langsung.

Kelebihan Kompor Listrik Laboratorium

  • Ramah lingkungan karena tidak menghasilkan asap atau gas berbahaya.

  • Mudah dikontrol suhunya dengan presisi.

  • Aman digunakan di ruang laboratorium ber-AC.

  • Tidak menimbulkan risiko ledakan atau kebakaran bahan bakar fosil.

Kekurangan

  • Membutuhkan pasokan listrik stabil.

  • Konsumsi listrik cukup tinggi tergantung daya kompor.

  • Tidak dapat digunakan saat listrik padam.

Penggunaan di Laboratorium Bio Energi

  • Memanaskan cairan atau bahan sebelum proses lebih lanjut.

  • Mendukung uji coba dan penelitian yang memerlukan kontrol suhu.

  • Pemanasan ramah lingkungan mendukung proses bioenergi.

Image

Reaktor Gasifikasi Biomassa

Reaktor gasifikasi adalah alat yang digunakan untuk mengubah bahan biomassa padat menjadi gas yang mudah terbakar (syngas) melalui proses gasifikasi, yaitu pembakaran parsial dengan oksigen terbatas. Gas ini dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif dalam berbagai aplikasi energi.

Prinsip Kerja

  • Bahan baku biomassa dimasukkan ke dalam reaktor secara bertahap.

  • Pada tahap awal, bahan baku dibakar dengan bahan bakar primer (misalnya kertas) untuk penyalaan.

  • Setelah suhu gasifikasi tercapai, udara mulai disuplai, dan biomassa mengalami pemanasan, pirolisis, pembakaran parsial, dan reduksi.

  • Gas buang yang dihasilkan mengandung CO, H2, CH4, dan gas lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar.

  • Proses dilakukan dalam kondisi oksigen terbatas agar menghasilkan gas yang maksimum dan zat sisa minimal.

Tahapan Proses Gasifikasi Biomassa

  1. Pengeringan: Menghilangkan uap air pada biomassa.

  2. Pirolisis: Bahan organik dipecah menjadi gas volatil dan residu padat.

  3. Pembakaran (Oksidasi): Menghasilkan panas dengan oksigen terbatas.

  4. Gasifikasi (Reduksi): Karbon bereaksi dengan gas CO2 dan H2O membentuk gas CO dan H2 yang bernilai energi.

Kegunaan dan Aplikasi

  • Menghasilkan gas sintetis sebagai sumber energi alternatif ramah lingkungan.

  • Mengolah limbah biomassa menjadi bahan bakar energi terbarukan.

  • Mendukung teknologi pembangkit listrik berbasis biomassa.

  • Proses efisien dan ramah lingkungan dibanding pembakaran langsung.

Image

Uji Metalografi

Uji metalografi adalah metode pengujian untuk mempelajari struktur mikro dan makro material, khususnya logam dan paduan logam, melalui pengamatan mikroskopis. Tujuannya adalah mengetahui karakteristik internal material yang berhubungan langsung dengan sifat fisik dan mekanik seperti kekuatan, keuletan, dan keawetan.

Fungsi Uji Metalografi

  • Mengidentifikasi struktur butir kristal, ukuran, dan bentuknya.

  • Mengetahui homogenitas dan keberadaan fasa material.

  • Mendeteksi cacat seperti retak mikro, porositas, inklusi, serta korosi antar butir.

  • Mengevaluasi pengaruh perlakuan panas atau proses manufaktur terhadap material.

  • Menilai kualitas sambungan las dan zona terpengaruh panas (heat affected zone).

  • Memberikan data guna prediksi umur dan kinerja material.

Tahapan Pengujian

  1. Persiapan Sampel:

    • Pemotongan sampel sesuai ukuran uji.

    • Pemasangan (mounting) dalam resin untuk memudahkan penanganan.

    • Pengamplasan (grinding) dan pemolesan (polishing) untuk mendapatkan permukaan halus.

  2. Etching (Pengikisan Kimia):

    • Sampel diberi larutan etsa kimia untuk menonjolkan struktur mikro melalui perbedaan reaktivitas material.

  3. Pengamatan Mikroskopis:

    • Menggunakan mikroskop optik atau mikroskop elektron scanning (SEM) untuk melihat struktur.

    • Perbesaran biasanya berkisar antara 10x sampai 2000x untuk pengamatan mikroskopis.

  4. Analisis dan Interpretasi:

    • Melihat ukuran butir, adanya retak mikro, fasa yang terbentuk dan lain-lain sesuai kebutuhan evaluasi.

Alat yang Digunakan

  • Mesin potong spesimen.

  • Mesin mounting (resin press).

  • Mesin pengamplasan dan pemoles.

  • Mikroskop metalografi optik dan SEM.

  • Larutan etsa kimia (Nital, Picral, dll).

  • Stopwatch, vacuum chamber dan alat pendukung lain.

Aplikasi

  • Industri manufaktur untuk kontrol kualitas produk.

  • Penelitian material untuk pengembangan paduan baru.

  • Inspeksi kerusakan komponen dalam pemeliharaan industri.

  • Pengujian bahan sebelum dan sesudah perlakuan panas.

  • Membantu analisa kegagalan material.

Uji metalografi adalah teknik penting di laboratorium material yang menyediakan informasi mendalam mengenai struktur dan sifat material guna memastikan kualitas dan kinerja produk secara optimal.

Program Studi Teknik Kimia

Jalan Batam No. 2
Komplek Kampus Unimal Bukit Indah
Desa Blang Pulo, Kecamatan Muara Satu
Kota Lhokseumawe, Indonesia.

Telp : +62.645.41373
Fax : +62.645.44450

teknik-kimia@unimal.ac.id

Statistik Pengunjung

Indonesia 86.5% Indonesia
United States of America 7.6% United States of America

Total:

26

Countries
003718
Today: 38
This Week: 238
This Month: 868
This Year: 2,705

Civitas Akademika

Link Literasi