
Faisal: Inovator Teknologi Bioreaktor untuk Pengolahan Limbah Domestik Berkelanjutan
Permasalahan limbah domestik menjadi isu serius di banyak kota Indonesia, terutama dalam menjaga kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat. Di tengah tantangan tersebut, hadir sosok akademisi muda yang menekuni riset teknologi ramah lingkungan, yakni Faisal, S.T., M.T., dosen di Universitas Malikussaleh. Dengan latar belakang keilmuan teknik kimia, Faisal secara konsisten meneliti metode inovatif untuk meningkatkan efektivitas pengolahan air limbah.
Tesis magisternya di Universitas Syiah Kuala menjadi pijakan penting dalam keahlian akademiknya. Penelitian berjudul “Aplikasi DHS (Down Hanging Sponge) Bioreaktor untuk Peningkatan Kualitas Effluen Kolam Pengolahan Limbah Domestik” membuktikan komitmennya terhadap pengembangan teknologi berbasis bioreaktor. Sistem DHS yang ia kaji memanfaatkan media spons gantung untuk mengoptimalkan proses biologis dalam menguraikan polutan, sehingga menghasilkan air olahan yang lebih ramah lingkungan.
Sebagai tenaga pengajar, Faisal membimbing mahasiswa pada mata kuliah kunci seperti Teknologi Membran, Teknologi Pupuk, Teknologi Pencairan Gas, serta Kimia Dasar. Perpaduan antara teori dan praktik yang ia sampaikan membuat mahasiswa memperoleh wawasan aplikatif tentang bagaimana teknologi kimia dapat diintegrasikan dalam solusi berkelanjutan bagi permasalahan lingkungan.
Publikasi Penelitian
Dalam beberapa tahun terakhir, Faisal aktif menulis artikel ilmiah di jurnal nasional maupun internasional. Karyanya mencakup topik pengolahan limbah, energi terbarukan, hingga pemanfaatan material lokal sebagai solusi teknik kimia. Berikut beberapa publikasinya:
- Glukosa Cair dari Proses Hidrolisis Ubi Jalar Kuning Menggunakan Katalis Asam Klorida – Chemical Engineering Journal Storage (2022).
- Produksi Gas Hidrogen melalui Metode Elektrolisis PV dari Air Laut dengan Katalis NaOH – Chemical Engineering Journal Storage (2022).
- Penyerapan COD dari Limbah Cair Pabrik Minyak Kelapa Sawit Menggunakan Fly Ash dari PLTU Suak Puntong-Nagan Raya – Jurnal Teknologi Kimia (2023).
- Pengolahan Ammonium Nitrogen dari Limbah Cair Industri Pupuk Urea dan Bittern sebagai Pembentuk Pupuk Struvite – Jurnal Teknologi Kimia (2023).
- Pemanfaatan Ekstrak Daun Pandan Wangi sebagai Inhibitor Korosi pada Baja SS 400 – Jurnal Teknologi Kimia (2024).
- Pengaruh Konsentrasi Aktivator HCl dan Ukuran Partikel terhadap Kemampuan Daya Serap Karbon Aktif dari Ampas Bubuk Kopi – CEJS (2024).
- Efektivitas Ekstraksi Pewarna Alami Kembang Telang: Tinjauan Perpindahan Massa – CEJS (2024).
- Pemanfaatan Ekstrak Daun Belimbing Wuluh sebagai Inhibitor Korosi pada Media Air Laut – CEJS (2024).
- Pengaruh Larutan NaOH dan CH₃COOH terhadap Karakteristik Biobriket dari Ampas Kopi – CEJS (2024).
- Sosialisasi Penyelesaian Soal pada Aplikasi Quizzy untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa – Jurnal Malikussaleh Mengabdi (2024).
- Produksi Struvite Berbasis Slow Release Fertilizer dari Limbah Industri Pupuk Urea dan Limbah Industri Garam (2023).
Pengabdian kepada Masyarakat
Selain meneliti, Faisal juga aktif dalam kegiatan pengabdian yang membawa dampak langsung bagi masyarakat. Beberapa di antaranya adalah:
- Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring sebagai Peluang Usaha Ibu PKK di Gampong Uteun Geulinggang, Aceh Utara (2023).
- Pembuatan Sabun Mandi Padat dengan Memanfaatkan Minyak Jelantah untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat di Desa Paloh Lada, Kecamatan Dewantara (2023).
Kegiatan ini memperlihatkan kepeduliannya dalam mengintegrasikan ilmu teknik kimia ke dalam praktik kewirausahaan dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Penutup
Dengan riset yang fokus pada bioreaktor DHS untuk pengolahan limbah domestik dan rekam jejak publikasi serta pengabdian yang luas, Faisal menegaskan dirinya sebagai akademisi muda yang visioner di bidang teknik kimia lingkungan. Kepakarannya dalam pengolahan limbah, energi terbarukan, dan pemanfaatan material alami menempatkannya sebagai salah satu peneliti yang berkontribusi penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.